Bekantan yang Cemburu
Persahabatan itu seperti mengunyah batang tebu. Setelah manisnya hilang, ampas dibuang. Itulah yang sedang dirasakan Bekantan kecil. Sejak pagi hingga siang, wajahnya cemberut. Meski ia sudah menyerap air tebu yang manis, raut mukanya tetap saja masam. “Kelinci lagi, Kelinci lagi,” katanya kesal. Dari atas pohon, Bekantan melihat Kelinci masuk ke rumah Beruang. Gara-gara Melinci itu, … Baca Selengkapnya