Pencarian Vesivatoa [Part 5 : 3-0-2-4 ]

Jumat sore sepulang sekolah, Ghazi dan geng Dollabella berkumpul di pulau Dollisola, tepat di depan tiram teleportasi Profesor Nakamura.  Alana datang terakhir, ia berlari kencang agar tak sampai terlambat. “Aku buatkan ini buat kalian,” ia menyodorkan lima buah gantungan kunci dari anyaman daun yang dihias bunga-bunga kecil. “Waah, lihat tulisan ‘Dollabella’ ini, cantik!” Adora menerimanya … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

Pencarian Vesivatoa [Part 4 : PETUALANGAN KECIL]

Adora masih teringat wajah Wira yang bercucuran keringat ketika membawakan belanjaan ibunya dari pasar tempo hari. Anak lelaki itu rela bersusah payah demi mendapat uang, agar bisa membeli sepatu untuk adik perempuannya. Ah … senangnya punya kakak laki-laki seperti itu, b​atin Adora. Hari ini, dia ke hutan untuk mencari jamur dan rebung untuk makan malam. … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

Pencarian Vesivatoa [Part 3 : WIRA]

Siang itu terdengar keributan dari sebuah rumah kecil di Gang Gulipat. Warna dindingnya tampak kusam, halamannya dipenuhi daun pohon mangga yang berguguran. “Wira, kamu boleh saja membuat komik untuk sekedar hobi, tapi kalau untuk menjadi komikus, ayah tidak setuju!” Suara berat itu berujar dengan tegas. “Tapi, Yah ….” “Dengar! Ayah hanya ingin yang terbaik buatmu. … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 11)

BERTEMU SI GIRAS Panjul, Jilan, dan Ega tercekat! Sekumpulan hewan ternak terpampang di depan mata mereka. Ada empat ekor sapi dan tujuh ekor kambing. Salah satunya adalah si Giras, kambing kesayangan milik Panjul yang raib sejak seminggu yang lalu. Sepertinya semua hewan ternak itu adalah hasil jarahan komplotan pencuri yang tadi mereka lihat. Seketika wajah … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

Pencarian Vesivatoa [Part 2 : Perkumpulan Misterius]

“Ghaziii, cepetan! Payah, skateboard jago, gowes leleddd!” omel Kalma yang bersepeda di depan. Pita merah di rambutnya melambai-lambai diderap angin senja. “Ya iyalah. Kamu pakai sepeda gunung, aku dapat sepeda ontel begini.”  Ghazi terengah-engah menggowes sepeda pink yang biasa dipakai Nyonya Nakamura belanja ke pasar. Wajahnya yang putih bersih kini berubah kemerahan. Entah mengapa, rasanya … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

Pencarian Vesivatoa [Part 1 : Wasiat dari Sahabat]

“Will, Tinggalkan sebentar mainanmu, Nak. Kita harus segera ke ruangan bawah tanah!” Prof. Arnold menyambar tubuh kecil cucunya secepat kilat. Di luar, ribuan tentara pasukan  Zavreno siap melumat Chinaza. Robot-robot militer besar merangsek di darat, ratusan drone penembak  menderu di langit, bahkan kapal-kapal tempur mereka juga membelah Sungai Mekong, sungai yang airnya luar biasa kental … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

Abang Bajaj Misterius [Bagian Ketiga]

“Bagaimana tadi dengan Bu Neni?” tanya Rida, begitu melihat adiknya keluar dari kelas. “Aku boleh ikut ulangan. Aku juga diberikan kesempatan untuk menyerahkan tugas Matematika, besok,” jawab Dena. “Syukurlah,” ucap Rida. “Yuk, pulang! Sekarang, kita naik angkot. Lebih irit.” Dena menuruti kakaknya. Mereka berdua beriringan menuju halte di seberang sekolah untuk menunggu angkot. Tiba-tiba …. … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini: