ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 30)

ANAK ANAK KEBANGGAN WARGA     Pak Waluyo dan Bu Devi baru sampai di depan Loji yang berdiri angker karena sudah lama tak berpenghuni, ketika arak-arakan warga nampak gegap gempita menuju ke sekolah. Di tengah hiruk pikuk suara warga yang berteriak-teriak riuh rendah, terlihat adanya empat bocah yang di panggul warga secara bergantian sambil dielu-elukan … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 29)

PAHLAWAN KECIL       Pak Adi selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sengon kaget setengah mati saat melihat ada sebuah mobil polisi memasuki halaman sekolah dengan suara sirine yang meraung-raung tinggi. Serta merta murid-murid yang semula sedang mengikuti pelajaran dengan tertib, jadi pada berhamburan meninggalkan bangkunya. Mereka semua berebut melongokkan kepala lewat pintu dan jendela … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 28)

BERITA MENGGEMBIRAKAN     Esok harinya. SD Negeri Pijiombo gempar. Bel masuk sudah berbunyi 15 menit yang lalu tetapi masih ada 3 orang muridnya yang nampak belum datang. Tentu saja mereka adalah Panjul, Jilan, dan Ega. Inilah kelebihan sekolah yang memiliki jumlah murid kurang dari lima puluh. Guru menjadi mudah menghafal nama-nama muridnya. Sehingga jika … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 27)

ANAK-ANAK HEBAT     Malam itu juga Ega, Jilan, dan Panjul beserta orang tua mereka ikut ke kentor polisi guna mengurusi ternak mereka yang dijadikan barang bukti. Dengan meminjam kendaraan milik pabrik teh Sirah Kencong, mereka diangkut dengan sebuah truk. Sepanjang jalan mereka tak henti-hentinya bersyukur atas terbongkarnya komplotan pencuri ternak yang selama ini menyaru … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 26)

PERTEMUAN DI MULUT GUA     Pak Polisi dibantu oleh Pak Anto, mengecek warga yang sudah berkumpul di tempat mereka menunggu. Beberapa warga yang baru datang juga ada yang sambil menuntun kambing. Seorang lagi malah menuntun sapi. Sedang Panjul memegang erat-erat tali di leher si Giras ditemani oleh Jilan yang hanya mengelus-elus punggung kambing berbulu … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 25)

TANGISAN KEHARUAN        Panjul dan Jilan masih duduk di atas punggung Kris yang terus berusaha meronta-ronta ketika polisi dan warga sampai di tempatnya berada. Lucunya kedatangan mereka justru dibarengi dengan kemunculan seekor kambing yang langsung berlari-lari dengan tali sepanjang dua meter masih terikat di lehernya. “Panjuul!” “Jilaaan!” Serta merta Pak Anto menghambur dan … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini:

ANAK ANAK PIJIOMBO (Part 24)

AKHIR PENGGEREBEKAN        “Kalau saja tidak tersangkut oleh tali sialan ini, aku sudah pasti lolos dari penggerebekan kalian!” kata Bos pencuri sangat geram. Berungkali Bos komplotan pencuri itu mendengus kesal sambil berusaha meronta agar tali yang menjerat kakinya bisa terlepas. Namun, usahanya sia-sia. Semakin ia banyak bergerak, simpul tali yang menjerat sebelah kakinya … Baca Selengkapnya

Bagikan artikel ini: